Senin, 30 Januari 2012

Allah in my heart too


I got lesson tonight. My bestfriend, Ratih Chrise. Dia kulliah di Unpad, Sastra Indonesia. Jurusan yang gw pengen, not accounting actually.

Ratih. Yes, her name is same like mine. Seperti biasa ketika malam datang dan dia lg di jkt, kita bertemu di rumah gw untuk chit chat. Semua hal kita omongin, especially about something that near from us. Friendship, love, and etc. Panjang lebar yang kita bahas, tiba pada sebuah kata simpel namun memiliki makna yg teramat dalem menurut gw, yaitu “ikhlas”.
Kalo kita mengucapkan kata ini, terlihat simpel dan mudah. Tapi untuk dilaksanain, itu sangat sulit. Kesimpulan dari cerita malam ini adalah....
Di awal kita menjalani sesuatu, kita memiliki sebuah niat baik untuk menolong seseorang (lawan jenis). Niat kita adalah untuk melihat orang tersebut sukses. Tapi sambil berjalannya waktu, pasti ada rasa suka, sayang, bahkan rasa takut untuk kehilangan. Nah, dalam sebuah proses inilah kata-kata ikhlas harus selalu ditanamkan. Ketika kita berpikir untuk mendapatkan balasan a.k.a pamrih, kita mesti balik ke niat semula kita, yaitu pengen berbuat baik kepada orang tersebut dan melihat dia bahagia, dengan atau tanpa kita. Itulah yang susah. dan gw mencoba untuk ngambil kata-kata dari temen gw itu “setelah kesedihan pasti akan datang kebahagiaan”. Yak, jangan mengharapkan pamrih atau imbalan itu akan datang dari orang yang udah kita bantuin, tapi coba deh berpikir kalo kebahagiaan/ imbalan itu akan datangnya dari ALLAH SWT. Allah is Rahman and Rahim. Pemberian Allah itu luar biasa, ga ada manusia yang bisa menandingi pemberian dan kasih sayang yg bisa ALLAH kasih ke hamba-Nya. Jadi jangan pernah berharap imbalan dari manusia, karna imbalan dari manusia gada apa-apanya dibandingin sama pemberian Allah J so, apapun yang kita lakuin harus berlandaskan keyakinan kalo Allah selalu di hati kita. Sifat ikhlas pun akan muncul dengan sendirinya (bismillah, semoga bisa)
Hal kedua.
This words come from my bestfriend (ratih chrise) too,,

“meskipun kita punya waktu banyak, punya uang banyak, kalo Allah ga mengijinkan kita menginjakkan kaki di suatu tempat, hal itu mustahil terjadi”
Subhanallah.. secara teori dan agama gw ngerti dengan kata-kata ini, tapi akhir-akhir ini gw sering banget ngelakuin atau mengusahakan sesuatu tanpa inget dengan kata-kata itu. Astaghfirullahaladzim. Temen gw itu bener-bener udah nyadarin gw ttg teori2 dan kata2 yg sebenernya gw tau dan paham tp gw sering ga peduli dan ngelupainnya gt aja.
Ratih Chrise, she’s taught me about priorities, about life, and about my religion. Too many things that I’he get from her. Kekuatan hati, mengatur hati, menjaga hati agar tidak (mudah) disakiti juga gw dapet dari dia. Thank you my dear, Ratih Chrise. -wassalam

2 komentar:

  1. Sangat suka sama post yg ini.. Nyata dan bener2 ngajarin sesuatu. Keep writing tiiih ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanako punya blog??? wiihh gw ga dikasih tau =__=

      Hapus

there's something about me

Foto saya
jakarta, Indonesia
I was born from a peaceful fam. With a gergous mom, a taugh dad, and really nice brothers.. I had college at majoring in accounting, in Indonesia Banking School. I'm going to be a success person for my family.I am spend my day wih my fam, my lovely friends, and my beloved boyfriend. Praying, reading, watching, chatting are my activities in everyday. Just going for a better tomorrow..keep always my Allah and my Rasulullah in deeply my heart..